Jumat, April 10

lift your hands to Indonesia !

Angkat Tanganmu untuk Indonesia!

oleh Fauzan Fadli

dibuat sebagai salah satu syarat dalam seleksi Pemilihan Duta Muda ASEAN 2009 

 

“Angkat tanganmu untuk Indonesia…angkat tanganmu untuk Indonesia”. Itulah sepenggal lirik lagu yang diciptakan dan dinyanyikan langsung oleh salah seorang penyiar radio dan presenter, Pandji Pragiwaksono. Lagu bergenre rap hip-hop yang terdengar begitu ringan dan dibawakan dalam bahasa ‘rakyat’ yang membumi itu, di dalamnya berisi tentang bagaimana kita sebagai seorang warga negara yang belum mampu berbuat banyak untuk negara tercinta ini. Kemudian dalam lagu ini juga terdapat kritik-kritik yang memang terjadi dan menjadi realita sekarang ini. Sebuah realita yang seharusnya mengusik hati setiap warga negara yang mendengarnya.

 Ketika ada pertanyaan, apa yang telah kamu perbuat untuk Bangsamu? Belum lagi jika disinggung tentang perjuangan pahlawan yang rela berkorban untuk kemerdekaan generasi berikutnya. Jangan tanya apa yang negara telah beri untuk kita, tetapi seharusnya, apa yang telah kita perbuat untuk Negara ini? Ini bukan masalah nasionalisme atau apapun itu istilahnya, namun ini semua lebih cocok dikatakan sebagai sebuah jawaban atas realita yeng terjadi sekarang. Sebuah realita yang sangat kontras dengan perjuangan menuju kemerdekaan, sebuah realita yang membuat kita semua menjadi begitu individualis.

 Indonesia sebagai sebuah negara besar dengan sekian banyak budaya di dalamnya dan sekaligus sebagai salah satu dari warga dunia dalam konteks global ataupun merupakan salah satu negara dari Assoiciation of South-East Asian Nations (ASEAN) dalam cakupan regional, memiliki peran besar dalam menentukan orientasi perkembangan dunia. Dalam ruang lingkup regional seperti ASEAN, tentu saja Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki peran signifikan. Sebuah peran yang ke depannya akan di representasikan oleh kaum muda Indonesia yang tangguh dan bertanggungjawab.

 

Indonesia kini memang masih dikategorikan sebagai Negara berkembang (Developed Country), namun dengan populasi besar yang dimilki Indonesia dan dengan jumlah kaum muda dalam hal ini angkatan kerja yang banyak pula, Indonesia diyakini sepuluh tahun ke depan akan memiliki peran jauh lebih besar dalam kancah perkembangan dunia pada umumnya. Secara matematis Indonesia memang memiliki angka kematian dan kelahiran yang besar, berlawanan dengan pertunbuhan jumlah penduduk di negara-negara maju yang relatif warga negaranya berumur panjang dan memilki angka kelahiran yang rendah. Namun hal inilah yang justru akan membuka peluang kaum muda Indonesia untuk mendapat peran lebih besar lagi dalam rangka ikut serta aktif dalam perputaran roda perekonomian dunia.

 

Kaum muda Indonesia yang tangguh dan bertanggungjawab serta dinilai ramah oleh negara-negara lain, lima atau sepuluh tahu mendatang akan memegang banyak sekali peran di berbagai bidang, baik dalam ruang lingkup regional seperti ASEAN maupun global. Potensi kekayaan pangan Indonesia yang melimpah, letak geografis, serta potensi sumber daya manusia yang menjanjikan, membuat Indonesia, khususnya kaum muda Indonesia, menjadi subjek aktif yang bukannya tidak mungkin akan merajai perputaran perekonomian regional dan global.

 Jika diperhitungkan secara logika saja, nantinya lima atau sepuluh tahun mendatang, ketika negara-negara maju seperti Jepang, Amerika Serikat ataupun Singapura, dengan angka kelahiran dan kematian yang rendah, nantinya akan kekurangan sumber daya manusia yang produktif – dalam hal ini tentu saja kaum muda, untuk mengisi berbagai profesi, keperluan dan kebutuhan mereka. Pada saat itulah, Indonesia yang memiliki angka kelahiran yang tinggi akan berkesempatan untuk menguasai perputaran perekonomian dunia dengan sumber daya manusia yang masih produktif (kaum muda) yang dimiliki untuk mengambil peran lebih jauh lagi.

 Sebuah prediksi yang tidak berlebihan dan masuk akal tentunya. Kaum muda Indonesia akan mendapat kesempatan yang jauh lebih besar dalam hal keikutsertaan dan berperan aktif lima atau sepuluh tahun mendatang untuk kemajuan teknologi dan ekonomi ASEAN secara regional dan dunia dalam ruang lingkup global.

 Sekarang yang menjadi PR terbesar kita, kaum muda Indonesia, adalah bagaimana kita semua mampu mengembangkan diri secara positif. Melakukan hal-hal membangun untuk kemajuan negara tercinta secara khusus dan kemudian siap memberikan kontribusi yang lebih besar lagi untuk masyarakat dunia.

 Jadi, Angkat tanganmu untuk Indonesia !